#VIRAL: Ini Penjelasan Soal Rika & Mantan Camer "Sangge-Sangge" & Mantan Calon Suami

Penjelasan soal Rika dan mantan Camer sangge-sangge dan mantan calon suami


"Kronologis cerita setipis bulung sangge sangge "
Diposting oleh akun Fb Bernat Siregar...
Antara Tika Romauli Siregar dengan Namboru Si Sangge-Sangge & Calon Suami
*
I. Kenapa sampe ke Medsos ?
Postingan Tika di akun Facebooknya (5/10/2017) tentang akhir dari kisah cintanya dengan calon suami adalah pemberitahuan kepada teman-teman dekatnya bahwa Pernikahannya GAGAL.
Banyak teman-temannya yang menanyakan tentang Pemberkatan Nikah dan Undangan Hajatan / Pesta Adat Batak Hari-H yang berbahagia itu yang akan dilangsungkan pada 6/10/2017. Daripada sibuk menjelaskan ke teman-temannya satu per satu, kenapa batal, dsb, akhirnya Rika mengumumkannya di akun Facebooknya. Selain itu, dia juga ingin berbagi beban kepada teman-temannya, supaya hal yang dialaminya tidak dialami oleh teman-temannya.

Baca juga "SANGGE-SANGGE" VIRAL, SIMPATISAN CIPTAKAN KARYA UNIK DAN LUCU!


II. Kenapa sampai Viral ?
Yang bikin Curhatan Rika ini Viral adalah warganet yang iba pada masalah yang sedang dialami oleh Rika. Banyak teman-temannya men-Screenshot status tersebut dan meberi reaksi yang berbeda-beda. Ada yang memuji bahwa Rika telah melakukan keputusan yang tepat, ada juga yang mencela. Tapi, Rika tidak pernah menduga bahwa persoalan ini akan Viral.
III. Apakah Rika malu atas masalah ini ?
TIDAK.
Rika justru bersyukur atas pembatalan pernikahan yang kemungkinan besar sulit untuk dijalaninya kelak.
IV. Kenapa Tidak Melibatkan Orangtua ? Kenapa di Medsos ?
Kalau pertanyaan ini diajukan oleh orang Batak, mungkin inilah pertanyaan yang paling bodoh yang pernah saya dengar.
Dalam tradisi dan adat Batak, pernikahan Anak adalah urusan orangtua. RAJA ke RAJA.
Ito(mba)ku, anak ke-5 dari 9 bersaudara, Bapauda Kanan Siregar, adalah BORU NI RAJA (ber-ADAT). Sebagai jemaat HKBP, adat Batak menyatu dengan semua tradisi Gereja.
Apakah Rika bertindak sendiri dan memutuskan hubungan secara ogah-ogahan? TIDAK.
=====
Rika hanya mendengar nasihat orangtuanya dan raja-raja adat Siregar, Parsahutaon, dan keluarga yang mengasihi.
V. Tapi ada bantahan, katanya Chat itu dari Calon Edanya (kakak si Cowok) -- bukan dari Namboru si Camer -- karena waktu itu katanya si Calon Mertua sedang sakit.
BOHONG BESAR.
=====
Apakah kata-kata sedalam "Perhiasan Setipis Sangge-Sangge" menjadi bahasa yang akrab dan dimengerti oleh anak sebelia kakaknya yang lahir di rantau orang?
Apakah pantas Sex hingga CIUMAN diberitahu oleh seorang Cowok ke adika Ceweknya ?
Mungkin ke Ibunya (Camer) bisa.
Semua tahu bahwa pemicaraan sex antara laki-laki dan adik perempuannya sangat TABU.
Kok bisa HP mama bisa dipegang oleh Anaknya selama 3 hari?
Kalau alasan sakit ngga masuk akal. Stop Ngarang cerita. Kabar sakit adalah saat ini, Chat 24 - 26 / 09/2017.
======


*
Saya jelaskan duduk permasalahannya.
Ada yang sok pintar menyalahkan Rika kenapa BATAL dan kenapa ke Medsos. Tentang kenapa ke Medsos, saya udah jelaskan di atas. Kalau yang salahin Rika itu orang Batak dan membela Pihak Cowok, sy mengajukan 2 pertanyaan :
=====
Apakah keluarga Siregar sebodoh itu ngga bisa menasihatin anaknya karna Chat itu bukan dari Calon Mertua ? Tapi dari saudara perempuaj cowok ?
Sebagai orang berpendidikan, 9 bersaudara anak dari Bapauda Kanan Siregar Sarjana semua, Raja-Raja Adat telah dilibatkan, MUNGKINKAH pembatalan itu membabi-buta secara sepihak tanpa KLARIFIKASI ?
=====
Martuppol: Sabtu, 23/9/2017.
Chat : 24 - 26 / 09 / 2017
Rika mengadu ke Ortu dan Konsultasi ke keluarga besar: 25-27 / 09/2017.
Tua-tua Adat Siregar kumpul 28/09/2017.
Waktu untuk klarifikasi dari Tetua Solakmalela/keluarga Cowok 28 - 30 / 09/ 2017.
*
Keluarga Siregar menunggu klarifikasi tgl. 28 - 30 September 2017 dari Pihak Solakmalela (keluarga besar Cowok), tapi ngga bisa jawab & ngga mau datang ke Keluarga Siregar di Minas, Bengkulu. Keluarga Cowok di Minas,Bengkulu dan Bengkalis, Riau tidak kunjung konfirmasi. Si Cowok pun ngga bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini dan memilih ikut Ibunnya. Seminggu lebih sejak 28/08/2017 ngga ada jawaban. Itulah alasan Siregar tidak menyebar Undangan.
Lalu karena tidak ada kejelasan, alasan sakit Camer, dll, dan sukah keukeuh untuk lebih baik tidak dilanjutkan, Rika merasa hubungannya ternyata berakhir.
Jadi, Curhat di FB 05/10/2017 adalah pemberitahuam utk terakhir kalinya & hanya itu di dalam potingan di Medsos. Kalau ada yang bilang yg Chat adalah Edanya karena Camernya Sakit, sakitnya baru terakhir ini mendekati Hari-H. Sedangkan Chat tgl 24 - 26 / 9/2017.


Jadi, siapa yang benar ?
Terserah pembaca saja. Sebaiknya kebohongan jangan ditutupi dengan kebohongan.
Seharusnya lewat 21 Chat itu, Netizen bisa pelajari sikap dan pesan di antara mereka Rika dan Camer.
Lalu, satu hal lagi. Kami ini, kelurga Siregar, masih tahu adat. Sebagai jemaat HKBP tahu persis tempat adat dalam kehidupan berjemaat dan terapannya dalam Adat.
Pernikahan adalah urusan Raja ke Raja, bukan saja antara Rika dan Camer. Siregar sudah tempuh cara klarifikasi untuk menempuh jalan terbaik, tapi Keluarga Besar si Cowok ngga bisa tanggung jawab & tidak pernah ingin memberi jalan keluar.
Kalau masih meragukan bahwa pembatalan Pernikahan dari Keluarga dan Raja Adat dr Siregar, kami pastikan bahwa kami tahu persis Adat Batak dan hidup di dalamnyandalam urusan apapun khususnya menyangkut perhelatan penting.
Kalau alasan keluarga Cowok karena Emas yang dipakai saat Ibadah Janji Nikah (Martuppol) di Gereja setipis Sangge-Sangge, Keluarga Bapauda KANAN SIREGAR bisa membuat lebih dari itu. Rika dan 8 saudaranya yang lain, semua berpendidkkan dan kuliah di Universitas Negeri. Rika tidak melihat acara Martuppol itu sebagai acara pamer Mas, tapi IBADAH untuk memastikan kemantapan hati sepasang calon mempelai itu.
Itulah sebabnya dia tampil sebagaimana adanya keinginannya. Seandainya si Camer menginginkan yang lebih besar dari itu, bukan sombong dan angkuh, juga bisa. Lagi pula, hari gini mana ada anak gadis pakai perhiasan besar-besar dengan gaya yang kampungan ala emak-emak ?
Tapi, semua sudah berlalu. Itulah yang terbaik untuk Rika. Sekali lagi, saat ini, hal ini bukan hal memalukan buat keluarga Rika. Rika hanya ingin berbagi cerita bahwa Perempuan bisa menentukan nasibnya dengan nalar yang jernih. Bila bisa hidup bahagia, kenapa musti memilih hidup susah masuk ke jurang neraka pernikahan yang kelam ?


N.B:
Bila ada yang tersinggung atas penyebutan Punguan Solakmalela, itu hanya menunjuk pada Keluarga Besar Calon Suami Rika untuk urusan adat & pernikahan saja, yakni rencana nikah (parbogason) Rika & (mantan) calon suaminya, bukan untuk hal lain.
Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Marwah Adat kita lebih besar dari kasus ini.
Horas.
Menjuah-juah.




REKOMENDASI UNTUK ANDA

Comments

UPDATE VIDEO TERBARU

FACEBOOK